Jangan Tinggalkan Ibadah
Minggu, Desember 07, 2014
Oleh : Pdt. Wahju Kurniawan
Wahyu 11:1-2.
“Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur
rupanya dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait suci Allah
dan Mezbah dan merekayang beribadah di dalamnya….”
Yohanes
mendapat penglihatan di Pulau Patmos. Dalam ayat ini Yohanes ditugaskan oleh
Allah untuk mengukur Bait Allah. Perintah Tuhan adalah mengukur Bait Suci Allag
dan Mezbah dan mereka yang beribadah di
oleh karena itu dalam ayatnya yang kedua dikatakan jangan mengukur yang
diluar. Dari sini kita katahui bahwa Tuhan mengukur setiap ibadah kita. Banyak
anak-anak Tuhan sudah lupa dengan ayat ini. Mereka merasa bahwa beribadah itu
pekerjaan yang sangat membosankan sehingga mereka lebih senang mendengarkan
khotbah di rumah melalui Televisi dan sebagainya. Padahal dalam ayat ini dengan
jelas dikatakan bahwa Tuhan mengukur ibadah kita. Mezbah berbicara tentang doa
kita. Doa kitapun diukur oleh Tuhan. maka dari itu Ibrani 10:25 berkata bahwa:
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibdah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
Jangan
tinggalkan jam-jam ibadah kita. Karena ada efeknya apabila kita suka tinggalkan
jam-jam ibadah kita. Yohes dalam penglihatanya Tuhan berkata kecualikan
pelataran. Karena itu akan diberikan kepada AntiKris. Orang yang tidak suka
beribadah ia akan tinggal diluar.
Yohanes
20: 24-25. Thomas salah satu murid dari Tuhan Yesus. Ia tidak percaya ketika
murid-murid yang lain memeberitahukan kepadanya bahwa Yesus hidup. Thomas tidak
percaya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena Thomas sekalipun dia adalah murid
Tuhan Yesus ia suka meninggalkan persekutuan. Orang yang suka meninggalkan
persekutuan ia akan seperti Thomas yang tidak percaya. Oleh karena itu kita
harus terus setia beribadah. Apapun keadaan kita kita harus tetap setia.
Kesetiaan kita untuk beribadah kepada Tuhan itu tidak akan
pernah sia-sia.
Suatu
saat kita akan disempurnakan oleh Allah. Dan ini sedang ada didepan kita.
Tetapi perlu kita katahui bahwa yang disempurnakan adalah mereka yang setia
beribadah. Matius 25. Ayat ini mengisahkan tentang Kerajaan Sorga. Ada 10 anak
Gadis. Yang lima bodoh dan yang lima lagi bijaksana. Mereka sama-sama membawa
pelita dan pelita merekapun sama-sama menyala. Namun kita melihat mengapa yang
masuk dalam perjamuan kawin itu adalah lima gadis yang bijaksana. Karena lima
gadis yang bijaksana ini mempunyai cadangan minyak. Jadilah lima anak gadis
yang bijaksana yang selalu memperhatikan minyak urapannya. Jangan biarkan
kedagingan dan dunia ini membuat kita kehilanagn minyak urapan itu. Karena itu
sanagt penting. Mungkin kita berpikir untuk saat ini kita aman-aman saja.
Tetapi ingtlah bahwa orang yang mempunyai minyak urapan itulah yang akan masuk
dalam perjamuan kawin itu.
Lima
gadis yang bijaksana ini mereka bijak dalam hal apa? Mereka bijak dalam hal
menggunakan waktu. Sedangkan lima gadis yang bodoh suka membuang-buang waktu.
Mereka lebih senang dengan dunia luar. Mereka tidak suka duduk dibawah kaki
Yesus. Musa dalam Kitab Mazmur 90:12. Berkata: “Ajarlah kami menghitung
hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Musa
menydari bahwa bahwa waktunya sangat singkat sehingga tidak membuang-buang
waktu. Orang yang masuk dalam penyingkiran adalah orang yang mempunyai dua
sayap Burung Nazar. Yaitu Firman Allah dan Roh Kudus. Waktu yang Tuhan berikan
kepada kita itu ada batasnya. Berbahagialah orang yang menggunakan waktu yang
Tuhan berikan. Efesus 5:14-18. Perhatikan keadaan kita pergunakanal waktu
dengan sebaik mungkin. Gunakan waktu yang ada untuk mengumpulkan gandum Firman
Tuhan. jangan buang-buang waktumu untuk hal-hal yang tidak berarti. Belajarlah
untuk mengerti kehendak Tuhan.
Yususf
selama tujuh tahun ia mengumpulkan gandum sehingga pada masa tujuh tahun
kelaparan ia tidak mengalaminya karena ada persediaan. Orang yang mempunyai
persediaan gandum ketika dating kelaparan ia tidak kuatir.
Matius
25:6-13. Sementara mereka tertidur lelap tiba-tiba ada orang yang berseru
“Mempelai datang” orang yang berseru adalah orang yang menyampaikan Firman
Tuhan. sepuluh gadis ini memperhatikan pelita mereka masing-masing. ini
berbicara tentang keselamatan itu pribadi. Mempertanggungjawabkan diri
masing-masing. orang yang bodoh suka meremehkan Firman Tuhan. tidak mau
mempersiapkan diri. Tetapi orang yang siap sedia yang akan masuk kedalam pintu
kemurahan.
Bijaksanalah dalam menggunakan
waktu karena kesempatan sekarang tidak akan terulang kembali. Selagi ada siang
siapkan diri kita kumpulkanlah minyak dan gandum. Karena akan datang malam
dimana kita tidak bisa lagi mengumpulkan minyak dan gandum.
TUHAN YESUS
MEMBERKATI!!!!!
0 komentar