Perhatikan Keadaanmu
Minggu, November 16, 2014
Oleh : Pdm. Katrin A. Kurniawan
Hagai 1:5,7.
“Oleh sebab itu, beginilah Firman Tuhan semesta alam: Perhatikanlah
keadaanmu.”
Ayat
5 dan ayat 7. Firman ini diucapkan kepada orang Israel. Disini Tuhan
mengingatkan mereka untuk memperhatikan keadaan mereka. “Perhatikanlah keadaanmu.” Yang dimaksud oleh Tuhan disini bukan
keadaan secara jasmani.tapi yang dimaksud oleh Tuhan adalah keadaan atau
hubungan mereka dengan Tuhan. dan Firman Tuhan ini juga berlaku bagi kita orang
yang percaya kepadaNya. Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan pada hari-hari
ini. Ada banyak anak-anak Tuhan terlalu sibuk untuk memperkaya diri dengan
hal-hal jasmani. Memang sebagai manusia kita juga perlu makan dan pakaian.
Tetapi yang Allah mau adalah kita juga harus memperhatikan kehidupan kita
secara rohani. Apalah artinya kita kaya secara jasmani tetapi miskin secara
rohani. 1Korintus 6:19. “Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah Bait Roh
kudus yang diam di dalam kamu, Roh kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa
kamu bukan milik kamu sendiri.”
Tubuh kita ini adalah Bait Allah. Jadi setiap
orang yang percaya kepada Yesus hidupnya bukan miliknya sendiri. Tetapi justru
hidupnya adalah milik Kristus. Kalau hidup kita adalah milik Kristus berarti
Kristus tinggal di dalam kita. Yang menjadi pertanyaan adalah: “Sudahkah Yesus
tinggal dalam hidup kita??? Kalau Yesus hidup di dalam hidup kita maka tentu
kita akan percaya kepada setiap FirmanNya. Amsal 3:5-6. “Percayalah kepada
Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri….” Percayalah sepenuhnya kepada Tuhan dan Ia akan meluruskan segala
jalan kita.
Amsal 4:24. Perkataan harus bisa dipercaya. Kalau kita berkata
bahwa percaya kepada Tuhan maka kita harus bisa buktikan lewat setiap sikap
hidup kita. Yosua 1:7-8. Peringatan kepada Yosua. Jangan lupa memperkatakan
Firman Tuhan serta merenungkannya. Lakukanlah Firman Tuhan dengan
sungguh-sungguh dan kita akan berhasil dan beruntung.
Hagai 1:6. Dalam ayat 6 ini menulis keadaan orang yang mengabaikan setiap
Firman Tuhan. apa yang dilakukan atau dikerjakan semuanya itu sia-sia. Ia tidak
dapat menikmatinya.
Oleh karena itu perhatikanlah keadaanmu.
Apakah hubungan
kita dengan Tuhan baik atau tidak.
Kita tidak perlu melihat orang lain.
Yang
Tuhan mau adalah kitra memperhatikan diri kita sendiri. Karena seringkali tanpa
kita sadari kita mulai hidup dalam neraca yang serong. Amsal 11:1. “Neraca
serong adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi ia berkenan akan batu timbangan yang
tepat.” Hagai 1:2-4. Yang dibangun adalah Bait Allah. Bukan secara Fisik.
Tetapi hidup kita. Mungkin secara jasmani kita berkecukupan. Kita tinggal di
tempat yang aman. Tetapi apakah hidup rohani
kita juga baik. Roma 12:1-2. Persembahkanlah hidup kita kepada Tuhan sebagai
persembahan yang hidup. Tuhan tidak menginginkan kekayaan kita. Tetapi yang
Tuhan mau adalah kehidupan kita. Itu adalah ibadah kita yang sejati. Yesaya
1:12-15. Perayaannya penuh kejijikan dan Tuhan tidak berkenan kepadanya.
Bagaimana kita bisa berkenan kepada Tuhan akalu hidup kita dan ibadah kitra
penuh kejijikan. Yang Tuhan mau adalah kekudusan. Oleh karena itu lakukan
Firman Tuhan Hagai 2:19-20. Letakkan batu itu dalam hati kita. Bangun kembali
hubungan kita dengan Tuhan dan kita akan melihat apa yang akan Tuhan kerjakan
bagi kita. Tuhan berjanji dalam ayat ini bahwa mulai dari hari diletakkan dasar
Bait Allah, Allah berjanji Allah akan memberi berkat. Tuhan yang berfirman dan
Dia akan menggenapinya bagi kita. Asalkan kita mau memperbaiki keadaan kita.
Perhatikanlah keadaan hatimu
dan bangun kembali hubunganmu dengan Tuhan. maka setiap janji tuhan akan
digenapi oleh Tuhan.
TUHAN YESUS MEMBERKATI!!!!
0 komentar